Sabtu, 03 November 2012

Masjid 1000 Pintu di Tangerang

Masjid Seribu Pintu, Masjid yang terletak di kampung Bayur, Priuk, Jatiuwung, Tangerang ini kerap ramai dikunjungi peziarah karena keunikannya. Pasalnya, masjid yang memiliki nama Masjid Nurul Yakin ini dijuluki dengan nama Masjid Pintu Seribu.
Masjid 1000 Pintu
Masjid 1000 Pintu di Tangerang
Hal itu disebabkan banyaknya pintu yang terdapat pada masjid yang memiliki aneka ragam gaya arsitektur ini. Masjid Pintu Seribu dibangun pada tahun 1978 oleh murid dari Syekh Hami Abas Rawa Bokor bernama Al-Faqir, yang merupakan seorang santri keturunan Arab.

Berbeda dengan pembangunan masjid pada umumnya yang dimulai dengan rancangan dasar, Masjid Pintu Seribu dibangun oleh Al Faqir dengan spontan dan dengan gaya arsitektur beragam. Hal itu bisa dilihat dari arsitektu masjid yang bergaya baroque dan beberapa di antaranya meniru arsitektur bangunan Aztec dan Maya.

Perbedaan lainnya, masjid ini tidak memiliki kubah layaknya bangunan masjid pada umumnya. Di beberapa pintu terdapat ornamen yang menunjukkan simbol 999. Angka tersebut melambangkan 99 nama Allah dan 9 walisongo (penyebar agama Islam di pulau Jawa).

Di antara pintu-pintu yang terletak di masjid ini terdapat lorong yang menyekat dan membentuk sejumlah ruangan berukuran empat meter seperti sebuah musholla. Setiap ruangan dinamakan dengan nama berbeda seperti Fathul Qorib, Tanbihul Qofilin, Durojatun Nasikin dan Safinatul Jannah.
Masjid Pintu 1000
Lorong di Masjid 1000 Pintu
Semua lorong yang terbentuk oleh pintu-pintu yang banyak itu bermuara ke sebuah ruangan terbuka yang memiliki luas cukup besar seperti lapangan sepakbola. Ini adalah ruang utama yang biasa digunakan untuk sholat berjamaah.

Masjid ini juga memiliki ruang bawah tanah yang menjadi tempat Al Faqir beritikaf. Ruangan ini dinamakan Ruang Tasbih karena terdapat tasbih kayu raksasa yang setiap butir tasbih memiliki ukuran 10 centimeter. Butir tasbih itu berjumlah 99 seperti pada tasbeh umumnya.

Al Faqir membangun masjid unik seluas sekitar satu hektar ini dengan biaya sendiri. Tidak diketahui butuh waktu berapa lama bagi Al Faqir membangun masjid ini. Warga yang menghormati Al Faqir, kemudian menjulukinya dengan gelar Mahdi Hasan Al-Qudratillah Al Muqoddam. Hingga kini Masjid Pintu Seribu masih kokoh berdiri dan menjadi tujuan wisata rohani kaum muslim.[sumber;neomisteri.com]
◄ Newer Post Older Post ►